🪑 Dari Meja Tua ke Layar Smartphone: Mahjong yang Menyatukanku Kembali dengan Ibuku
Aku masih ingat aroma kayu dari meja lipat tua di ruang tamu rumah masa kecilku. Di atasnya, ubin-ubin bergambar simbol Tiongkok berjejer rapi. Itu pertama kalinya aku melihat ibuku memainkan Mahjong. Katanya, itu bukan sekadar permainan—tapi cara untuk “melatih sabar dan melihat pola dalam hidup.”
Waktu kecil aku tidak mengerti. Tapi puluhan tahun kemudian, dalam kondisi penuh stres dan kejenuhan digital, aku kembali menemukan Mahjong. Bukan di atas meja kayu… tapi di layar smartphone.
Versi modern Mahjong hadir sebagai Mahjong Puzzle atau Mahjong Solitaire. Tidak ada skor, tidak ada lawan, tidak ada kompetisi. Hanya kita, dan ubin-ubin yang harus dicocokkan perlahan.
Aku mulai memainkan game ini saat pagi sebelum kerja. Awalnya untuk mengalihkan pikiran dari notifikasi yang tiada henti. Tapi tanpa sadar, aku justru merasa lebih fokus, lebih damai, dan lebih terhubung ke dalam diri sendiri.
Setiap menyusun ubin terasa seperti latihan sabar. Aku mulai merasakan efek mindfulness tanpa harus duduk bersila atau menutup mata. Cukup 10–15 menit sehari, Mahjong membantuku:
Tidak semua game harus cepat. Kadang, yang pelan justru lebih menyembuhkan.
Setelah beberapa bulan rutin bermain, aku mengirim tangkapan layar ke ibuku:
“Bu, ternyata Mahjong itu bikin tenang ya.”
Dia langsung menelepon. Kami tertawa. Lalu, sejak saat itu, kami rutin video call hanya untuk saling tunjuk-tunjukkan layout Mahjong.
Mahjong bukan cuma game… dia menjembatani waktu dan jarak—antara anak dan ibunya.
Meja tua itu sudah tidak ada. Tapi momen yang tercipta dari Mahjong tetap hidup. Kini, aku main di ponsel, kadang sambil minum teh—menciptakan ulang suasana lama dengan rasa baru.
Dari meja ke layar. Dari kenangan ke rutinitas. Dari permainan ke ketenangan.
Mahjong bukan tentang menang atau kalah. Bukan juga tentang skor atau hadiah. Mahjong adalah tentang proses perlahan yang memberi ruang untuk bernapas di tengah dunia yang cepat.
Jika kamu merasa lelah, cobalah satu game mahjong puzzle hari ini. Siapa tahu, kamu menemukan bukan hanya ketenangan—tapi juga kenangan yang terhubung kembali.
Ayu Rahman adalah kontributor di MahjongUpdate dan penulis yang banyak mengeksplorasi topik tentang keseimbangan digital, game santai, dan hubungan antar generasi. Ia aktif di komunitas Mahjong daring dan pernah menjadi pembicara di beberapa webinar bertema "Mahjong sebagai Terapi Visual dan Mental". Bagi Ayu, Mahjong bukan hanya permainan, tapi cara untuk terhubung kembali dengan kenangan, keluarga, dan diri sendiri.